Sabtu, 22 Juni 2013

SEJARAH KODIM 0608 CIANJUR



BAB I
PENDAHULUAN

Dahulu kala ada sebuah kerajaan sunda bernama kerajaan Galuh dengan Raja bernama Munding Sari alias Banjar Sari berputra Prabu Siliwangi I berputra Munding Wangi alias Prabu Cakra Buana berputra guru Minda Kahiangan berputra Anggalarang berputra Prabu Siliwangi II berputra Munding Sari Leutik berputra Pucuk Umum berputera Sunan Gunung Parung Gangsa berputera Sunan Wanaperih berputera Sunan Ciburang berputera Raden Kanarun alias Raden wangsa Goparana (Makamnya di Kp Nangka Beurit Sagala Herang Kab. Subang).
Raden Aria Wangsa Gopara mempunyai 8 (orang) anak diantaranya yaitu Raden Aria Nudatar Cikundul waktu dilahirkan beliau bernama Raden Jaya Lalana.Raden Aria Nudatar Cikundul dilahirkan kira-kira pada tahun 1603 M dikampung Cibodas Desa Dayeuh Kolot Kecamatan Sagala Herang Kab. Subang Pada usia 8 (delapan) tahun beliau mendapat pendidikan dan gemlengan dari paguron Islam kesultanan Cirebon dibawah pimpinan penerus Syeh Syarif Hidayatulloh.Pada usia 23 tahun beliau mendapat kepercayaan dan diangkat menjadi senopati kesultanan Cirebon dan kemudian diberi gelar “RADEN ARIA WIRANUDATAR” dengan diserahi prajurit sebanyak 300 Umpi (1200 jiwa) dari kesultanan Cirebon dan diberi tugas oleh penerus Syeh Syarif Hidayatulloh untuk mendirikan kerajaan kecil diwilayah Cianjur yang kosong bekas kerajaan Pajajaran.Kira-kira antara tahun 1691-1692 berdirilah secara resmi negri/kerajaan Cianjur yang merdeka dan berdaulat penuh dengan pimpinan Kangjeng Kiyai Rd Aria Wiranudatar Cikundul. Tugas beliau menyebarkan agama islam di daerah Cianjur, sebagian wilayah Sukabumi dan Bogor. Oleh karena kangjeng Kiyai Rd Aria Wiratanu Datar Cikundul pada waktu itu sudah lanjut usia kemudian pemerintahan di serahkan sepenuhnya kepada puteranya yang bernama Raden Aria Wiramanggala dengan diberi gelar Raden Aria Wiratanu Tarikolot,Selanjutnya Kanjeng Kiyai Raden Aria Wiratanu Datar Cikundul mendirikan Padepokan islam akhirnya tutup usia di Cikundul sekitar tahun 1692-1695 M, dimakamkan di gunung Pasir Gajah Cikundul Desa Cijagang Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

BAB II
SEKITAR PEMBENTUKAN
A. Latar Belakang Pembentukan. Asal mula yang melatar belahangi perkembangan sejarah berdirinya Kodim 0608 /Cianjur yaitu pada tahun 1949 sampai tahun 1960.
1. Pada tahun bulan Mei 1949 ditatar Cianjur dibentuk formasi staf teritorial III Bataliyon“H” yang berkedudukan di kampung Cibanggala kecamatan Campaka kabupaten Cianjur dimana pada saat itu situasi dan kondisi wilayah kabupaten Cianjur dalam keadaan pelaksanaan gerilya pasca Indonesia merdeka pimpinan yang dikuasakan pada saat itu adalah seorang perwira terbaik bernama Letnan Satu Agus Jamali.
2. Pada akhir tahun 1949 Staf Teritorial III Bataliyon “H” melakukan Reorganisasi menjadi 2(dua) bataliyon terdiri dari Bataliyon Kala Hitam dipindahkan ke Jakarta dan Bataliyon “H” yang tetap berkedudukan di Cianjur dipimpin oleh Letnan Satu Abdullah Dadi Achdi.
3. Setelah diadakan Reorganisasi menjadi 2(dua) Bataliyon, Staf Bataliyon “H” dipindahkan dari kampung Cibanggala Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur ke kota Cianjur, dengan perkembangan situasi dan kondisi pada saat itu maka dibentuk pembagian wilayah teritorial dengan pembentukan sub-sub Komandan Distrik Militer (SUB KDM) sebanyak 4 sub.
a.SUB KOMANDO DISTRIKMILITER 1
Berkedudukan di Kecamatan SWindang Barang yang membawahi wilayah sindang barang dan cidaun dengan pimpinan dijabat oleh Letnan Satu R.A Aman.
b.SUB KOMANDO DISTRIK MILITER 2
Berkedudukan di kecamatan Sukanagara dengan membawahi wilayah Kewedanaan Sukanagara dengan pimpinan Mayor Wirja.
c.SUB KOMANDO DISTRIK MILITER 3
Berkedudukan Di kecamatan Cianjur Kota dengan membawahi wilayah kecamatan Cianjut Kota, kecamatan Cibeber, kecamatan Warung Kondang, kecamatan Karang Tengah dan kecamatan Mande dengan pimpinan dijabat oleh Pembantu Letnan Dua Saiman Mawardi.
d. SUB KOMANDO DISTRIK MILITER 4
Berkedudukan di kecamatan Pacet dengan membawahi wilayah kecamatan Pacet, Cikalong Kulon dan Cugenang dengan pimpinan dijabat oleh Letnan Dua Amathes.
1. Pada tahun 1950 dilaksanakan kembali reoganisasi dari Sub Komando Distrik Milirter 1, 2, 3, dan 4 menjadi Perwira Distrik Militer 6 (PDM6) dengan pimpinan pertamadijabat oleh Letnan Satu Abdullah Dadi Achdi dengan dibantu staf antara lain
a. Biro “A” dijabat oleh Sersan Mayor Soeharjo
b. Biro “B” dijabat oleh Sersan Mayor Kartubi
c. Biro “C” dijabat oleh Sersan Mayor R.T Sulaeman
d. Biro “D” dijabat oleh Sersan Mayor Gumelar
Perwira Distrik Militer 6 (PDM 6) yang berkedudukan di Cianjur Kota yang sekarang bernama Kodim 0608/Cianjur, ditiap kecamatan mempunyai perwakilan dengan nama Bintara Onder Distrik Militer (BODM) yang bertugas melayani Bataliyon dan pasukan lain yang bertugas di wilayah Cianjur terutama pada saat itu terpusat pada pelaksanaan monitoring kegiatan DI / TII yang beroperasi di wilayah Cianjur.
1. Dalam kurun waktu 8(delapan) tahun berdirinya Perwira Distrik Militer 6(PDM-6) diadakan pergantian pucuk pimpinan yang pertama Lenan Satu Inf Abdullah Dadi Achdi dari tahun 1950 sampai dengan tahun 1951 yang kedua Letnan Satu Inf R.A Aman dari tahun 1951 sampai dengan tahun 1952, yang ketiga Letnan Satu Inf Mucharam dari tahun 1952 sampai dengan 1953, yang ke empat Letnan Satu Inf Muchdi dari tahun 1953 sampai dengan tahun 1954, yang ke lima Letnan Satu Inf Uka Suryadi dari tahun 1954 sampai dengan 1955, yang ke enam Letnan Satu Inf Jaka Sundang dari tahun 1955 sampai dengan 1956, yang ketujuh Kapten Inf Sarmada dari tahun 1956 sampai dengan 1957, yang ke delapan Kapten Inf Natar Sinaga Bariang dari tahun 1957 sampai dengan tahun 1960. Dari 1960 sampai dengan tahun 1962 pejabat Perwira Distrik Militer 6 (PDM-6) dipimpin oleh Mayor Inf M. Soleh Martawidjaya.
Pada tahun 1961 sampai dengan 1962 sesuai dengan petunjuk dari satuan atas bahwa Satuan Perwira Distrik Militer 6 (PDM-6) diberi tugas untuk menumpas gerombolan DI / TII yang ada di wilayah kabupaten Cianjur terutama yang ada di pegunungan, pada pelaksanaan penumpasan gerombolan DI/TII, PDM-6 bersama-sama warga masyarakat Cianjur melaksanakan Pagar Betis dengan pembagian sebagai berikut:
2. Kelompok pertama terdiri dari wilayah kecamatan Cianjur Kota, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Mande, Kecamatan Ciranjang dan Kecamatan Bojong Picung melaksanakan pagar betis disekitar kaki gunung pangrango.
3. Kelompok ke dua terdiri dari wilayah Kecamatan Sukanagara, Kecamatan Campaka, kecamatan Pagelaran, Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Sindang barang dan kecamatan cidaun melaksanakan pagar betis di wilayah Kecamatan Sukanagara ( Cianjur Selatan).
PelaKsanaan pagar betis dilaksanakan secara bergiriran oleh personel PDM-6 dan masyarakat serta diikuti oleh kelompok ormas diantaranya organisasi keamanan desa (OKD) dan organisasi perlawanan rakyat (OPR). Dengan pengamanan system pagar betis yang dilaksanakan oleh PDM-6, Warga masyarakat, OKD dan OPR akhirnya pada awal tahun 1962 gerombolan DI/TII di wilayah kabupaten Cianjur dapat ditumpas ke akar-akarnya, untuk sementara para tawanan gerombolan DI/TII ditampung di Kam tahanan sementara dilokasi pabrik beras Chung dan di pabrik Es panembong, untuk pimpinan DI/TII wilayah Cianjur langsung dikirim ke rutan kebon waru Bandung dan rutan lembang Bandung. 
4. Pada tanggal 16 Juni 1962 berdasarkan petunjuk satuan atas terjadi perubahan status nama, Satuan yang semula Perwira Distrik Militer 6 (PDM-6) menjadi Komando Distrik Militer 0608/Cianjur dibawayh Korem 061/Surya Kancana dengan pejabat sementara komandan Kodim Mayor Inf Saleh Martawidjaya pada tahun 1962 jabatan komandan Kodim 0608/Cianjur diserah terimakan kepada pejabat baru Letnan Kolonel Inf Soeprapto dengan di sertai pembentukan Staf Kodim Sebagai berikut :
Kepala Staf Kodim dijabat oleh Mayor Inf Kabul Sirait
a.Kasi I dijabat oleh Pembantu Letnan Satu Suparman
b.Kasi II dijabat oleh Pembantu Letnan Satu Muljadi
c.Kasi III dijabat oleh Pembantu Letnan Satu T. Prawiradinata
d.Kasi IV dijabat oleh Pembantu Letnan Satu Gumelar
e.Danton MA dijabat oleh Pembantu Letnan Dua Suparman
f. Ditiap Koramil dijabat oleh Bintara Order Distrik Militer dengan jumlah Koramil 17 Kecamatan dan 5 Kewedanaan sesuai dengan perkembangan penduduk dan atas ajuan penambahan pembentukan Koramil baru dari Kodim 0608/Cianjur maka pada tahun 2000 diresmikan Koramil baru diberinama Koramil 0608-18/Agrabinta dengan pejabat Danramil kapten Inf suwito.
Pemerkasa
Perwira Distrik Militer 6 (PDM 6) yang berkedudukan di Cianjur Kota yang sekarang bernama Kodim 0608/Cianjur, ditiap kecamatan mempunyai perwakilan dengan nama Bintara Onder Distrik Militer (BODM) yang bertugas melayani Bataliyon dan pasukan lain yang bertugas di wilayah Cianjur terutama pada saat itu terpusat pada pelaksanaan monitoring kegiatan DI / TII yang beroperasi di wilayah Cianjur. Kemudian Teritorial III beralih ke Batalyon ”H” dan di pimpinan oleh Letnan Satu Abdullah dadi, dan Staf Teritorial dari Cibanggala dipindahkan ke Cianjur langsung dibagi wilayah dibentuk Sub KDM ( Komando Distrik Militer ) sebanyak 4 Sub.
Sub KDM 1 Dijabat oleh Letnan Satu R.A. Aman dengan wilayahnya Sindangbarang dan Cidaun.
Sub KDM 2 Dijabat oleh Sersan Mayor Wirja dengan wilayahnya Kewedanaan Sukanagara.
Sub KDM 3 Dijabat oleh Pembantu letnan Dua Saiman Mawardi dengan wilayahnya Cianjur, Cibeber, Warungkondang, Karangtengah dan Mande.
Sub KDM 4 Dijabat oleh Letna Dua Amathes dengan wilayahnya Pacet, Cikalongkulon, Cugenang dan Cipanas.
Kapan Dibentuk. Pada tahun 1950 dilaksanakan kembali reoganisasi dari Sub Komando Distrik Milirter 1, 2, 3, dan 4 menjadi Perwira Distrik Militer 6 (PDM6) dengan pimpinan pertama dijabat oleh Letnan Satu Abdullah Dadi Achdi dengan dibantu 4 (empat) staf. Tempat pembentukan Staf TT. III/Batalyon “H” di Cibanggala Kec. Campaka pada waktu itu dalam keadaan gerilya, kira-kira bulan Mei tahun 1949 yang dipimpin pada waktu itu oleh salah seorang Letnan Satu bernama Agus Jamili dengan dibawah taktis Batalyon Kala Hitam.
Dimana.
a.Letak daerah. Secara geografi letak daerah wilayah Kodim 0608/Cianjur terletak pada 60, 210 menit LS Dan 70 , 25 menit LS dan 1060 42 menit BT 1070 , 25 menit BT.
b.Luas Wilayah. Luas Wilayah Kodim 0608/Cianjur +  3.501,47 Km2 .
c.Batas Wilayah.
1) Sebelah utara :Berbatasan dengan Kab. Purwakarta dan Kab. Bogor.
2) Sebelah timur :Berbatasan dengan Kab. Bandung dan Kab. Garut.
3) Sebelah barat :Berbatasan dengan Kab. Sukabumi dan Kab. Bogor.
4) Sebelah selatan :Berbatasan dengan Samudra Indonesia.
d.Keadaan Demografi. Jumlah penduduk yang ada diwilayah Kodim 0608/Cianjur sesuai hasil sensus dari bagian statistik, mencapai jumlah 2.058.134 orang terdiri dari :
1)Laki-laki     = 1.048.005 orang
2)Perempuan  = 1.010.129 orang
3)Keadaan penduduk Pribumi/Non Pribumi
a)Penduduk asli=2.040.433 orang
b)Keturunan Asing = 16.476 orang
c)Warga Negara Asing = 1.225 orang (Cina, Arab, Malaysia & Singapura).
d)Suku bangsa yang ada di wilayah Kodim 0608/Cianjur relative suku Sunda.
Keadaan Pada Saat Dibentuk. Kemudian Reorganisasi lagi pada tahun 1950 yaitu menjadi PDM (Perwira Distrik Militer 6) yang dipimpin oleh Letnan Satu Abdullah Dadi dengan Stafnya :
1.   Biro  ”A”  dijabat oleh Sersan Mayor Soehardjo
2.   Biro  ”B”   dijabat oleh Sersan Mayor Kurtubi
3.   Biro  ”C”   dijabat oleh Sersan Mayor R.T. Sulaeman
4.   Biro  “D”   dijabat oleh Sersan Mayor Gumelar
Dan setiap Kecamatan yang jumlahnya 17 Kecamatan ada seorang Bintara yang menjabat sebagai Bintara Onder Distrik Militer (B. C. D. M) yang bertugas melayani Batalyon dan Pasukan lain yang memerlukan bantuan petunjuk wilayah, dalam pelaksanaan memonitor keadaan musuh (DI/TII) yang berada di Wilayah Cianjur.Keadaan pada tahun 1961 dan tahun 1962 melaksanakan dengan hasil petunjuk dari satuan atas bahwa untuk menumpas Gerombolan DI/TII yang ada di pegunungan, semua warga masyarakat diharuskan melaksanakan Pager Betis secara bergiliran.

BAB III
PERKEMBANGAN
A.Unsur Pimpinan
1.Dandim yang pertama adalah Lettu Inf Dadi Achdi  (1950 - 1951)
2.Dandim yang ke dua adalah Lettu Inf  R. Amon  (1951 - 1952)
3.Dandim yang ke tiga adalah LettuInf Mucharam (1952 - 1953)
4.Dandim yang ke empat adalah Lettu Inf Muhcdi (1953-1954)
5.Dandim yang ke lima adalah Kapten Inf Sarmada (1955 -1957)
6.Dandim yang keenam adalah Kapten Inf Sinaga Bariang (1958 -1960)
7.Dandim yang ke tujuh adalah Mayor Inf Saleh Marta Widjaya (1960 - tahun 1963)
8.Dandim yang ke delapan adalah Letkol Inf Basah Sutman  (1963 - 1964)
9.Dandim yang ke sembilan adalah Letkol Inf Kusnadi  (1964 - 1965)
10.Dandim yang ke sepuluh  adalah Letkol Inf Djamaludin Effendi  (1965 - 1967)
11.Dandim yang ke sebelas adalah Letkol Inf Muchtar  (1968 6 Bulan)
12.Dandim yang ke dua belas  adalah Letkol Inf Soeki  (1968 -1970)
13.Dandim yang ke tiga belas adalah Letkol Inf O. Dachan  (1970 - 1972)
14.Dandim yang ke empat belas adalah Letkol InfR. Sukanda (1972 -1974).
15.Dandim yang ke lima belas adalah Letkol ArtAteng Wahyudi - (1974  -1976)
16.Dandim yang ke enam belas adalah Letkol Inf  A. Kachya  (1976  - 1979)
17.Dandim yang ke tujuh belas adalah Letkol Inf Sumirat (1980 - 1983)
18.Dandim yang ke delapan belas adalah Letkol Inf  Yunus Bandu  (1983)
19.Dandim yang ke sembilan belas adalah Letkol Art  Atjep Abdullatief  (1983 -1987)
20.Dandim yang ke dua puluh adalah Letkol ArtSaleh Lasata  (1987 -1988)
21.Dandim yang ke dua puluh satu  adalah Letkol CziDjoko Sulahari  (1988 -1990)
22.Dandim yang ke dua puluh dua adalah Letkol Inf  Irwan Sudarsono.S  (1990 -1992)
23.Dandim yang ke dua puluh tiga adalah Letkol ArtE. Sukendar (1992 - 1995)
24.Dandim yang ke dua puluh empat adalah Letkol Inf Suherman S.ip  (1995 - 1998)
25.Dandim yang ke dua puluh lima adalah Letkol Inf  Suwarjoto. Ks  (1998 -2000)
26.Dandim yang ke dua puluh lima adalah Letkol Inf  Lili Suherlan  (2000 - 2001)
27.Dandim yang ke dua puluh lima adalah Letkol Inf  Nono Suharsono  (2001 - 2003)
28.Dandim yang ke dua puluh lima adalah Letkol Inf  Sahal Ma’Ruf  (2003 - 2005)
29.Dandim yang ke dua puluh lima adalah Letkol Inf  Alfatoni (2005 - 2006)
30.Dandim yang ke dua puluh lima adalah Letkol Art  Eddy Suprapto. (2006 - 2009)
31.Dandim yang ke dua puluh lima adalah Letkol Inf  Sunoto (2009  2010).
32.Dandim yang ke dua puluh Enam  adalah Letkol Inf  Dwi Suharjo  (2010  2011).
33.Dandim yang ke dua puluh tujuh  adalah Letkol Inf  Andi Perdana Kahar (2011 - 2012).
34.Dandim yang ke dua puluh delapan adalah Letkol KavJala Argananto  (2012 - 2013).
35.Dandim yang ke dua puluh sembilan adalah Letkol InfHeldi Wira  (2013 ).

B. Personel
Kodim 0608/Cianjur yang berlokasi di jalan Siliwangi No. 47 Cianjur dengan status tanah milik dan bangunan TNI-AD, serta mempuyai luas wilayah 118.50 K2 dan dengan jumlah penduduk sebanyak 1.056.123 Jiwa, yang terdiri dari 18 Koramil, 32 Kecamatan dengan 6 Kelurahan dan 348 Desa.
1.Koramil 0608-01/Kota membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
  a.KecamataCianjurKota(6Kel5Desa)
   b.Kecamatan Cilaku (10 Desa)
2.   Koramil 0608-02/Warungkondang membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
   a.Kecamatan Warungkondang (11 Desa)
   b.Kecamatan Gekbrong (8 Desa)
3.   Koramil 0608-03/Cibeber membawahi 1 Kecamatan terdiri dari 18 Desa
4.   Koramil 0608-04/Pacet membawahi 3 Kecamatan terdiri dari 
    a.Kecamatan Pacet (7 Desa)
    b.Kecamatan Sukaresmi (11 Desa)
    c.Kecamatan Cipanas (7 Desa)
5.   Koramil 0608-05/Cugenang membawahi 1 Kecamatan terdiri dari  16 Desa
6.Koramil 0608-06/Kr. Tengah membawahi 1 Kecamatan terdiri dari  16 Desa
7.Koramil 0608-07/Cikalong membawahi 1 Kecamatan terdiri dari  18 Desa
8.Koramil 0608-08/Mande membawahi 1 Kecamatan terdiri dari  12 Desa
9.Koramil 0608-09/Ciranjang membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
    a.Kecamatan Ciranjang  (9 Desa)
    b.Kecamatan Sukaluyu  (10 Desa)
10.Koramil 0608-10/Sukanagara membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
    a.Kecamatan Sukanagara  (10 Desa)
    b.Kecamatan Takokak  (9 Desa)
11.Koramil 0608-11/Bojongpicung membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
    a.Kecamatan Bojongpicung  (11 Desa)
    b.Kecamatan Haurwangi  (8 Desa)
12.Koramil 0608-12/Campaka membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
    a.   Kecamatan Campaka  (11 Desa)
    b.   Kecamatan Campaka Mulya  (5 Desa)
13.Koramil 0608-13/Pagelaran membawahi 3 Kecamatan terdiri dari 
    a.Kecamatan Pagelaran  (14 Desa)
    b.Kecamatan Tanggeung  (12 Desa)
   c.Kecamatan Pasir Kuda  (9 Desa)
14.Koramil 0608-14/Kadupandak membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
    a.Kecamatan Kadupandak  (14 Desa)
    b.Kecamatan Cijati  (10 Desa)
15.Koramil 0608-15/Sd. Barang membawahi 1 Kecamatan terdiri dari 11 Desa
16.Koramil 0608-16/Cibinong membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
    a.Kecamatan Cibinong  (14 Desa)
    b.Kecamatan Cikadu     ( 10 Desa)]
17. Koramil 0608-17/Cidaun membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
   a.Kecamatan Cidaun      (14 Desa)
   b.Kecamatan Naringgul  (11 Desa)
18. Koramil 0608-18/Agrabinta membawahi 2 Kecamatan terdiri dari 
   a.      Kecamatan Agrabinta  (11 Desa)
   b.      Kecamatan Leles         (12 Desa)
C. Pendidikan dan Latihan
Keberhasilan pendidikan dan latihan  satuan adalah berbanding lurus dengan keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 542 / XII / 2006 tanggal 29 Desember 2006 Tentang Pengesahan Berlakunya Buku Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Satuan TNI AD. Pembinaan Satuan TNI AD meliputi pembinaan organisasi, personel, materiil, piranti lunak, pangkalan dan latihan yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Untuk mencapai sasaran pembinaan satuan di lingkungan TNI AD perlu memperhatikan ketentuan umum penyelenggaraan pembinaan satuan yang meliputi hakikat, peran, sasaran, metode, prinsip-prinsip dan ketentuan administrasi serta pengelolaan dukungan anggaran.
Salah satu komponen pendidikan dan latihansatuan adalah pembinaan latihan yaitu melaksanakan latihan sesuai progam kerja satuan sebagai jabaran dari progam kerja dan anggaran komando atas. Dalam program kerja dan anggaran satuan Kodim belum terwadahi latihan yang dapat mengaplikasikan fungsi-fungsi Kodim secara terintegrasi. Oleh karenanya dibutuhkan sarana/momentum yang lain untuk dapat melatihkan fungsi-fungsi Kodim secara terpadu, salah satunya melalui pendidikan dan latihan yang dilakukan secara teratur, terarah dan terencana, sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat tentang Sumber Daya Manusia yang siap pakai dalam lingkup masyarakat yang madani di Kab.Cianjur.
D. Pembinaan Korsa (Esprit De Corps).
Keberhasilan atau kegagalan dari hasil kepemimpinan seseorang dapat diukur atau ditandai oleh empat hal, yaitu : moril, disiplin, jiwa korsa (esprit de corps), dan kecakapan.
1. Moril
Moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah :
1). kepemimpinan atasan.
2). kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran.
3). penghargaan atas penyelesaian tugas.
4). solidaritas dan kebanggaan organisasi.
5). pendidikan dan latihan.
6). kesejahteraan dan rekreasi.
7). kesempatan untuk mengembangkan bakat.
8). struktur organisasi.
9). pengaruh dari luar.
2. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku.Disiplin yang terbaik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi.
Cara-cara untuk memelihara dan meningkat disiplin :
1). Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas.
2). Menentukan tingkat dan ukuran kemampuan.
3). Bersikap loyal.
4). Menciptakan kegiatan atas dasar persaingan yang sehat.
5). Menyelenggarakan komunikasi secara terbuka.
6). Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung, kecewa dan frustasi.
7). Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku agar tetap mutakhir dan menghapus yang sudah tidak sesuai lagi.
8). Melaksanakan reward and punishment.
3. Jiwa korsa
Jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya.Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi.
Ciri jiwa korsa yang baik adalah
1). Antusiasme dan rasa kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya.
2). Reputasi yang baik terhadap organisasi lain.
3). Semangat persaingan secara sehat dan bermutu.
4). Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
5). Kesediaan anggota untuk saling menolong.
4. Kecakapan
.Kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib.Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas.Setiap pemimpin perlu menentukan corak dan gaya kepemimpinannya agar nampak seni kepemimpinannya dalam memimpin. Corak dan gaya kepemimpinan dapat terlihat dari sikap pemimpin, yaitu sebagai : Pemimpin, Guru, Pembina, Bapak dan Teman Seperjuangan.
Sebagai Pemimpin. Pemimpin harus mampu memberikan bimbingan/tuntunan yang diperlukan serta senantiasa menjadi contoh dan teladan dalamperkataan, perbuatan, menimbulkan dan memelihara kewibawaan serta mampu melahirkan Pemimpin baru.
Sebagai Guru. Pemimpin harus berusaha meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan anggotanya baik perorangan maupun dalam hubungan kelompok. Memiliki kesabaran dan ketenangan dalam mendidik dan melatih.
Sebagai Pembina. Pemimpin senantiasa berusaha agar organisasi dalam melaksanakan tugasnya selalu berhasil guna dan berdaya guna. Dalam usaha pembinaan selalu diarahkan kepada peningkatan dan pemeliharaan unsur personil, materil dan kemampuan operasionalnya. Selain itu pemimpin harus menguasai makna fungsi pembinaan yang meliputi perencanaan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan.
Sebagai Bapak. Pemimpin harus berperilaku sederhana, mengenal setiap anggota bawahan, bersikap terbuka dan ramah, mengayomi, bijaksana tetapi tegas, adil, mendorong dan berusaha meningkatkan kesejahteraan anggota bawahan baik materiel maupun spirituil.
Sebagai Teman Seperjuangan. Dalam keadaan suka dan duka, pemimpin dan bawahan merasa senasib sepenanggungan dan saling membantu, serta bersedia berkorban demi kepentingan bersama.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, soliditas berarti kekuatan, kekokohan, kekukuhan dihadapkan dengan tantangan dan perubahan.Secara makro makna soliditas di samping kekuatan juga dapat diartikan dengan ikatan/kohesi, keterpaduan, yang dalam istilah militer disebut jiwa korsa atau adanya semangat keterpaduan diantara pasukan yang senasib dan seprofesi baik secara vertikal maupun secara horizontal.Kondisi solid, kokoh, kuat tak terpisahkan itu dapat berpangkal pada orientasi fisik instrumental dan dan aspek kejiwaan atau motivasi.
Kondisi solid yang berorientasi secara fisik instrumental dapat digambarkan dan berawal dari : organisasi, disiplin, sistem nilai (etika dan sanksi), doktrin dan hierarkhi serta rentang kendali yang ada dan biasanya digunakan untuk pembinaan moril anggota dalam rnenumbuhkan jiwa korsa (esprit de corps). Selanjutnya soliditas yang bersifat kejiwaan atau motivasi yang muncul dari dalam adalah rasa senasib dan sepenanggungan, memiliki kebanggaan satuan/profesi, mau dan sanggup berkorban, keterikatan batin dan kesadaran persatuan, kebersamaan, loyalitas dan memegang teguh azas serta tujuan yang telah disepakati bersama, wujud soliditas semacam ini tak mudah pecah atau dipisahkan karena ada unsur moral didalamnya.
Dari kondisi tersebut dapatlah diambil untuk mewujudkan soliditas dalam satuan bahkan dalam institusi TNI, apabila hal-hal yang bersifat fisik maupun kejiwaan tadi dapat diwujudkan. Sebagai contoh beberapa kunci untuk dapat membangun soliditas satuan antara lain :
*Adanya saling keterbukaan (open manajement) dalam satuan sehingga seluruh anggota mengetahui kondisi satuan dan saling mempercayai antara pimpinan dan yang dipimpin, masing-masing dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik, serta dapat menjaga amanah yang dipercayakan kepadanya. Karena sesungguhnya tugas itu satu dan sudah dibagi habis sesuai dengan organisasi yang menanganinya
*Tidak melakukan langkah-langkah yang diluar komando atau yang telah ditetapkan oleh pimpinan, sehingga semua tindakan dapat terkontrol dan terkoordinasi dengan baik.
*Siap menerima kritik dan saran yang konstruktif dan membangun dalam alam keterbukaan, manakala sesuatu belum diputuskan. Tidak memandang dari mana kritik itu lahir, tetapi lebih melihat apa dan bagaimana isi dari kritik yang disampaikan, Karena kita telah hidup dalam alam demokrasi bukan alam feodal.
*Tetap consen dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, walau berbagai cobaan dan silang pendapat terjadi, namun kita tetap harus mengutamakan keutuhan bangsa dan tetap tegaknya NKRI.
*Memegang teguh norma yang telah menjadi pegangan hidupnya seperti Pancasila, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta mekanisme yang telah berlaku di dalam institusi TNI.
*Loyalitas dan kesetiaan adalah mutlak dan hanya ditujukan kepada negara, bukan kepada kelompok atau kepada pemegang kekuasaan tertentu.
*Tegakkan kepemimpinan yang mengedepankan kesetiaan. baik kesetiaan kepada atasan, kesetiaan kepada bawahan dan kesetiaan kepada sesama teman seperjuangan.

Khususnya masalah kepemimpinan perlu mendapatkan perhatian, kesalahan dalam pengetrapan kepemimpinan dapat melunturkan jiwa persamaan, karena tidak adanya kepercayaan antara yang dipimpin kepada yang memimpin, kejujuran, kesetiaan, keteladanan harus dapat dikedepankan untuk dapat mewujudkan kebersamaan antara yang dipimpin dan yang memimpin. Dan kebersamaan tersebut akan muncul kepercayaan, selanjutnya dengan sendirinya akan tumbuhlah kesetiaan persatuan yang kokoh kuat baik secara fisik maupun secara kejiwaan. Dalam menghadapi berbagai sorotan dan kritikan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan soliditas TNI, harus dapat disiasati dengan mengedepankan soliditas fisik serta diikuti dengan solidaritas kejiwaan, terutama dalam upaya membangun opini masyarakat perlu diikuti dengan profesionalisme serta disiplin yang tinggi sehingga rakyat melihat dan dapat menilai keadaan yang sesungguhnya. Hal tersebut memang membutuhkan waktu sehingga perlu adanya kesabaran, baik kesabaran dalam mengikuti bergulirnya waktu maupun kesabaran dalam menyikapi sorotan, kritikan bahkan tudingan yang ditujukan untuk memecah belah dan merusak soliditas TNI.
E.Bidang Intelijen.
.Dalam rangka menjaga kondisi dan situasi wilayah Kodim 0608/Cianjur agar tetap kondusif maka perlu dilaksanakan pemantauan dan pengawasan wilayah secara terus menerus, apalagi Kodim 0608/Cianjur merupakan wilayah yang berdekatan dengam Ibukota Negara dimana segala permasalahan yang terjadi di Ibukota secara langsung akan berimbas ke Kab. Cianjur, sehingga satuan Intel terus melaksanakan fungsinya secara terus menerus sesuai bidang dan fungsinya  adalah :
a.Melaksanakan fungsi kedalam yaitu pengawasan markas agar tetap terpeliharanya markas Kodim 0608/Cianjur tidak mendapatkan ancaman dari pihak manapun sehingga dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
b.Melaksanakan pam lokasi terutama pam personel sehingga anggota Kodim 0608/Cianjur tidak mudah terprofokasi oleh pihak luar dengan pengaruh yang negative yang dapat merugikan personel harapan satuan, dan terhindar dari berbagai pelanggaran disiplin militer.
c.Melaksanakan Pam VIP dan VVIP terhadap tamu pejabat, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri secara tertutup maupun terbuka agar selama kegiatan tamu/kunjungan berlangsung berjalan dengan aman dan sukses.
d.Mengadakan pendekatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dijadikan jarring intel yang nantinya dapat memberikan informasi yang manfaat untuk kepentingansatuan agar wilayah binaan Kodim 0608/Cianjur selalu kondusif.
e.Mengadakan koordinasi dengan aparat terkait yang ada diwilayah Kota Bogor secara terus menerus guna mencegah hal-hal yang tidaj diinginkan, yang akan dapat menimbulkan SARA, memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Memberikan informasi secara terus menerus kepada komando atas untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan tugas kedepan yang di emban oleh satuan Kowil.
Melaksanakan kegiatan Non Program sbb :
a)Pam VIV APEC tahun 1994
b)Pam VIV Presiden Amerika George W.Bush tahun 2006      
c)Pam VIV & VVIP RI-1 dan RI-2
d)Pam Natal dan Tahun Baru setiap tahun
e)Pam Idul Fitri setiap tahun
f)Pam Cap Gomeh setiap tahun
F.Bidang Operasi.
.Menyusun organisa sesuai TOP/DSPP Kodim 0606/Kota Bogor agar organisasi Kodim tetap sesuai standar.
.Menyiapkan satuan secara maksimal untuk menghadapi tugas baik yang dilaksanakan oleh Kodim itu sendiri maupun memberikan bantuanj kepada satuan lain termasuk bantuan Polri sesuai prosedur.
.Memberikan pelatihan secara terus menerus sesuai dengan program kerja yang diberikan dari satuan/komando atas sebagai pedoman untuk meningkatkan kwalitas personel Kodim 0606/Kota Bogor, sehingga dapat melaksanakan tugas secara maksimal.
1.Melaksanakan kegiatan Non Program sbb :
a)   Pam VIV APEC tahun 1994
b)   Pam VIV Presiden Amerika George W.Bush tahun 2006    
c)   Pam VIV & VVIP RI-1 dan RI-2
d)   Pam Natal dan Tahun Baru setiap tahun
e)   Pam Idul Fitri setiap tahun
f)    Pam Cap Gomeh setiap tahun
 G.Bidang Minlog.
.Menyelenggarakan perencanaan dan melaksanakan pembinaan kekuatan Militer dan Pns, pembekalan, angkutan,
.pemeliharaan bangunan/tanah dan meteriil guna mendukung pelaksanaan tugas yang diemban oleh Kodim 0606/Kota Bogor secara maksimal.
.Menyelenggarakan perencanaan dan melaksanakan pembinaan kesejahteraa, moril, hokum, disiplin dan ttata tertib serta pemberian kemudahan akomodasi bagi personel Militer.
.Menyelenggarakan perencanaan dan perawatan personel, kesehatan, jasmani, pembinaan menta dan seterusnya.
.Mengajukan dan mengurus sesuai hak prajurit ke komando atas agar dapat diterima sesuai dengan haknya dan tepat pada waktunya.
.Menyelenggarakan tradisi satuan demi terpeliharanya budaya tradisi agar terjalin kekompakan sesama anggota dan keluarga besar Kodim 0606/Kota Bogor.
.Menyelenggarakan kegarnisunan wilayah terutama melaksanakan upacara pemakaman secara militer bagi anggota TNI dan purnawirawan yang mempunyai hak untuk dimakamkan/upacara secara militer.
H.Bidang Teritorial.
Pembinaan teritorial merupakan tugas pokok Kodim sebagai kepanjangan TNI-AD, pada khususnya Yang harus dilaksanakan secara terus menerus, bertahap dan berlanjut dengan metode :
1.Bin Bakti TNI. Yang meliputi berbagai kegiatan meliputi :
a.Manunggal bakti Siliwangi yang dilkasanakan setiap tahun sesuai program kerja sama antara Kodim dengan Pemda, membangun fasilitas sarana dan prasarana yang langsung menyentuh dengan kebutuhan masyarakat sehari- hari dan diharapkan dapat meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat.
b.Manunggal KB/Kes  masyarakat dengan adanya gerakan KB dan kesehatan yang dimotori oleh TNI-AD kerjasama dengan dinas Keluarga Berencana cukup menunjukkan hasil yang siknifikan setiap tahunnya, terlihat dari meningkatnya niat masyarakat untuk ikut ber KB, terutama ber KB MOP (Modus Operasi Pria) dirasakan cukup meningkat dari tahun ke tahun, begitupula kesadaran masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan Posyandu, untuk memeriksakan kesehatan anggota keluarganya meningkatkan kesadaran dari individu bahwa kesehatan adalah merupakan kebutuhan yang sangat mendalam dan memerlukan biaya yang sangat besar.
c.Manunggal buta aksara.Kita sadarai bersama bahwa sebagian masyarakat belum dapat mengenyam pendidikan karena terbatasnya biaya, sehingga banyak anak-anak usia sekolah yang yang drop out (DO), untuk itu pimpinan TNI-AD membuat program manunggal buta aksara, dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan dinas pendidikan dan olah raga sehingga diharapkan anak-anak penerus bangsa kedepan sebagai pemuda yang cerdas dan trampil.
d.Manunggal Reboisasi.Dengan maraknya ulah manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sehingga terjadi dimana-mana bencana alam, tanah longsor dan banjir, akibat tanah yang gundul, untuk itu Kodim 0608/Cianjur bekerjasama dengan instansi terkait untuk melaksanakan penghijauan secara terus menerus sehingga kedepan dapat mengurangi kejadian berbagai bencana alam yang diakibatkan dari tanah gundul.
e.Kebersihan lingkungan.Dampak dari tidak bersihnya lingkungan dapat menimbulkan ganggunan munculnya berbagai penyakit disamping dapat menimbulkan banjir pada musim hujan, sehingga Kodim melaksanakan kegiatan Jum’at bersih (Jumsih) dan kali bersih.
2.Bin Wanwil.Melaksanakan penyuluhan dan pelatihan tentang kesadaran bela Negara dengan sasaran lingkungan pemukiman, lingkungan pekerjaan dan lingkungan pendidikan dengan meteri antara lain, cerita tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, rela berkorbanyakni terhadap Pancasila sebagai dasar Negara.
2.Lingkungan pemukiman.  Memberikan penyuluhan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui pertemuan yang sudah berjalan/yang ada dimasyarakat, kerjasama dengan aparat dilingkungan tersebut, tentang kesadaran bela Negara dan ancaman terhadap Negara baik dari dalam maupun dari luar negeri, yaitu bahaya laten komunis, serta memberikan pelatihan kepada anggota linmas (perlindungan masyarakat).
a.Lingkungan pekerjaan memberikan penyuluhan bela Negara kepada para pegawai, Pns dan karyawan diharapkan dapat mempengaruhi/menyebarluaskan tentang bela Negara dilingkungan kerjanya, dalam pelaksanaannya Kodim membuat jadwal ke seluruh instansi baik kantor maupun perumahan swasta dan sebagainya.
b.Lingkungan pendidikan.Dengan terbatasnya pelajaran yang diberikan oleh pihak sekolah, khususnya materi bela Negara sehingga Kodim melaksanakan penyuluhan dengan menyesuaikan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah yaitu :
1)Setiap hari Senin pada pelaksanaan upacara bendera disetiap sekolah yang berada diwilayah Kodim 0608/Cianjur secara bergilir Dandim/Kasdim, Pa Kodim bertindak selaku Irup, berkesempatan memberikan amanat tentang bela Negara.
2)Setiap tahun ajaran baru.Kodim selalu berkoordinasi/bekerjasama dengan Diknas Kab.Cianjur, tentang membuat rencana pelaksanaan orientasi siswa baru untuk mendapat jadwal/waktu menyampaikan materi bela Negara, termasuk perguruan tinggi yang ada diwilayah Kodim 0608/Cianjur.
3)Melalui jadwal kepramukaan, bahwa setiap instansi Militer harus mempunyai Gudep dengan demikian Kodim secara otomatis dapat membina langsung terhadap Pramuka, masalah bela Negara baik secara teori maupun fisik karena kantor sekretariatnya ada di dalam markas Kodim.
4)Melalui jalur perlombaan paduan suara dengan menampilkan lagu-lagu perjuangan yang dapat mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia diharapkan mereka dapat mengenang perjuangan para pahlawan kemerdekaan sehingga mereka sadar untuk mengisi dan mempertahankan demi kelangsungan tetap tegaknya NKRI.
3.Bin Komsos.Kegiatan komunikasi social merupakan sarana yang sangat efektif karena dapat dilaksanakan secara individu, kelompak oleh satuan bawah baik secara formal maupun non formal, untuk menyampaikan sesuatu serta untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan untuk keperluan satuan. Untuk itu seluruh anggota Kodim dimulai Dandim sampai dengan anggota tingkat bawah secara perorangan maupun kelompok tanpa dibatasi tempat dan waktu melaksanakan komunikasi sosial secara terus menerus kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu, sehingga apa yang menjadi tugas pokok Kodim komando kewilayahan dapat tercapai, yaitu menciptakan kondisi wilayah yang kondusif dengan cara sbb :
a)Mengadakan Cofeemorning sebulan sekali.
b)Mengadakan Sholat Jum’at dan Shubuh keliling.
c)Menghadiri setiap undangan dari warga masyarakat.

BAB V
PENUTUP

I.Kesimpulan. Dalam sejarah Markas Kodim Tempat pembentukan Staf TT. III/Batalyon “H” di Cibanggala Kec. Campaka pada waktu itu dalam keadaan gerilya, kira-kira bulan Mei tahun 1949 yang dipimpin pada waktu itu oleh salah seorang Letnan Satu bernama Agus Jamili dengan dibawah taktis Batalyon Kala Hitam.Dan kemudian diadakan Reorganisasi menjadi 2 (dua) Batalyon yaitu :
1.Batalyon Kala Hitam dan langsung pindah ke Jakarta.
2.Batalyon ”H” yang berkedudukan di Cianjur.            
Kemudian Teritorial III beralih ke Batalyon ”H” dan di pimpinan oleh Letnan Satu Abdullah dadi, dan Staf Teritorial dari Cibanggala dipindahkan ke Cianjur langsung dibagi wilayah dibentuk Sub KDM ( Komando Distrik Militer ) Dan setiap Kecamatan yang jumlahnya 17 Kecamatan ada seorang Bintara yang menjabat sebagai Bintara Onder Distrik Militer (B. C. D. M) yang bertugas melayani Batalyon dan Pasukan lain yang memerlukan bantuan petunjuk wilayah, dalam pelaksanaan memonitor keadaan musuh (DI/TII) yang berada di Wilayah Cianjur.Berdasarkan petujuk dan Pemerintah dari Satuan atas pada tanggal 16 Juni 1962 PDM 6 menjadi Kodim 0608/Cianjur, pada pelaksanaannya saat itu Pejabat sementara oleh Kapten Inf Saleh Martawidjaja dan setelah dijabat oleh Pejabat diserahkan kepada Letnan Kolonel Inf Soeprapto yang menjabat Kepala Stafnya adalah Mayor Inf Kabul Siraz.
J.Saran-Saran
Untuk membuat buku Sejarah Markas Kodim 0608 ini seharusnya dibentuk  Tim khusus yang benar-benar menyelusuri dari tokoh-tokoh yang masih hidup dengan mewawancarai keadaan yang dulu serta mencari pembuktian foto atau dokumen film, yang nantinya benar-benar menjadi satu karya ilmiah yang bermutu serta  mengandung arti yang sangat tinggi dan dengan nilai tak terhingga.
Email:wahyuwijanarkonenjap@gmail.com (Bati Bakti TNI Kodim Cianjur)

1 komentar:

  1. permisi ya gan
    okeyprofits
    saya sudah coba dan rasakan keuntungannya
    sekarang giliran anda untuk merasakan dan menikmati keuntungannya
    modal 100 rb kita bisa untung jutaan rupiah hanya dalam 1 minggu.
    deposit 10 USD untung 1,5% perhari
    deposit 100 USD untung 2% perhari
    dan kita dapat bonus 5% untuk seiap member baru yg kita rekrut
    daftar dari url sya
    http://www.okeyprofits.com/register.php?ref=mhdadi27
    atau hubungi 087892336472 / 082166643133

    BalasHapus